Indonesia menghapus lebih dari 2 juta situs judi online

Indonesia menghapus lebih dari 2 juta situs judi online

Indonesia menghapus lebih dari 2 juta situs judi online

Liga335 daftar, situs judi bola, situs sbobet – Indonesia menutup lebih dari 2 juta situs judi online
Berita terkait: Pemerintah ajak ulama sampaikan larangan judi online dalam khotbah
Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid menyatakan kementeriannya telah menurunkan lebih dari 2 juta situs perjudian daring pada periode 20 Oktober-2 November 2025. “Sejak 20 Oktober hingga 2 November 2025, jumlah situs dan konten yang telah diturunkan sebanyak 2.458.

934. Sebanyak 2,1 juta di antaranya merupakan situs web dan sisanya adalah konten berbagi file,” kata Meutya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.Menurut Hafid, kementerian mendeteksi setidaknya 123.

000 konten file-sharing di berbagai platform media sosial selama periode tersebut, termasuk 106.000 di platform Meta, 41.000 di Google dan YouTube, dan 18.

600 di X (sebelumnya Twitter). Pada periode yang sama, kementerian juga mendeteksi 23.604 rekening bank yang digunakan untuk transaksi perjudian online, dan temuan ini telah dilaporkan ke PPATK, kata Hafid, seraya menambahkan bahwa kementerian akan membantu pemblokiran rekening bank tersebut.”

Kita perlu memahami bahwa selain akses, rekening bank juga menjadi salah satu faktor dalam kejahatan internet,” katanya. Sementara itu, Hafid menyatakan bahwa kementeriannya dan PPATK telah sepakat untuk berkolaborasi dengan mitra internasional untuk memberantas perjudian daring karena Indonesia menganggapnya sebagai kejahatan lintas negara. “Presiden Prabowo, dalam KTT APEC, menegaskan bahwa perjudian daring merupakan kejahatan terorganisir lintas negara.

Artinya, upaya kami untuk berkolaborasi dengan otoritas dan lembaga domestik tidak lagi memadai,” tambah menteri. Menurut PPATK, transaksi perjudian online pada tahun 2025 mencapai Rp155 triliun, turun 57 persen dari Rp359 triliun pada tahun 2024. Penurunan transaksi tersebut juga Hal ini menyebabkan penurunan deposito, yang turun menjadi Rp24,9 triliun tahun ini dari Rp51 triliun pada tahun 2024, atau turun 45 persen Hafid juga mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen penjudi online berpenghasilan kurang dari Rp5 juta (US $ 300) per bulan.

Dibandingkan dengan tahun 2024, jumlah penjudi online dalam kelompok berpenghasilan rendah ini telah menurun sebesar 67,92 persen.