Indonesia meluncurkan zona ekonomi khusus pariwisata medis pertama di Bali
Liga335 daftar, situs judi bola, situs sbobet – JAKARTA: Indonesia telah meluncurkan kawasan ekonomi khusus pariwisata medis pertamanya di Sanur, di pulau resor Bali, yang menandai sebuah langkah besar dalam upaya negara ini untuk mengembangkan layanan kesehatan kelas dunia yang terintegrasi dengan pariwisata.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah berupaya mereformasi sektor kesehatannya untuk meningkatkan standar layanan dan mengurangi arus keluar orang Indonesia yang berobat ke luar negeri, termasuk ke Singapura, Malaysia, dan Thailand, yang menghabiskan hingga 150 triliun rupiah ($9,2 miliar) di luar negeri setiap tahunnya.
Zona wisata medis Sanur akan mencakup berbagai fasilitas, termasuk rumah sakit internasional, klinik spesialis, pusat penelitian medis, dan taman dengan lebih dari 380 spesies tanaman obat.
“Saya pikir ini adalah yang pertama di negara kita – kami membayangkan untuk menciptakan zona ekonomi khusus yang menawarkan layanan kesehatan kelas dunia,” Presiden Prabowo Subianto, yang meresmikan proyek ini pada hari Rabu, mengatakan dalam pidatonya.
Indonesia, negara dengan luas lebih dari 270 m Indonesia memiliki sekitar tujuh dokter untuk setiap 10.000 orang, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia.
Angka ini berada di bawah Thailand dengan sembilan dokter, Filipina dengan delapan dokter, dan Australia dengan 41 dokter per 10.000 penduduk.
Untuk mentransformasi layanan kesehatan di negara ini, anggota parlemen Indonesia mengesahkan undang-undang kesehatan tahun lalu yang mengizinkan dokter spesialis asing untuk berpraktik dan ditempatkan di Indonesia.
Zona wisata medis Sanur juga merupakan bagian dari upaya pemerintah “untuk menyediakan layanan kesehatan terbaik bagi seluruh warganya,” kata Prabowo.
“Ada banyak warga negara Indonesia yang mencari layanan kesehatan di luar negeri, yang berdampak pada cadangan devisa kita. Dengan inisiatif ini, kita dapat menyediakan layanan kesehatan yang setara dengan yang terbaik di dunia.”
Para pejabat Indonesia berharap kawasan ekonomi khusus yang baru ini tidak hanya akan meningkatkan sektor kesehatan negara, tetapi juga menempatkan Bali di peta global sebagai tujuan utama untuk pariwisata kesehatan dan kebugaran.
Sebagai tujuan wisata utama di Indonesia. Sebagai destinasi wisata, Bali menyambut 6,3 juta wisatawan internasional pada tahun 2024.
Gagasan untuk mengembangkan zona khusus yang didedikasikan untuk perawatan kesehatan kelas dunia memang memiliki potensi untuk secara efektif membendung jumlah orang Indonesia yang mencari layanan medis di luar negeri, kata Kharisma Utari, seorang peneliti dari Women’s World Banking.
“Namun, saya rasa kita perlu mengingat bahwa layanan kesehatan yang berkualitas tidak bisa hanya dikembangkan dari satu pusat saja. Jika hal ini berdiri sendiri tanpa memperbaiki keseluruhan sistem layanan kesehatan secara nasional, ada risiko hal ini hanya menjadi gimmick atau simbol belaka,” kata Utari pada hari Kamis.
“Layanan kesehatan yang berkualitas harus dapat dinikmati secara merata dan inklusif di seluruh wilayah, bukan hanya di satu zona eksklusif,” tambahnya. “Anggaran negara seharusnya diarahkan untuk memperkuat layanan dasar yang dapat menjangkau seluruh masyarakat.”