Festival Pacu Jalur 2025 Digelar 20 Agustus 2025, Air Sungai Kuantan Mulai Bening

Jakarta – Festival Pacu Jalur 2025 terasa berbeda, terutama setelah gerakan tari khas yang diciptakan Rayyan Dhika mendunia lewat tren aura farming. INITOGEL Melansir Antara, Senin (18/8/2025), festival kebudayaan yang menampilkan adu sampan yang disebut warga sebagai jalur itu rencananya akan dihadiri oleh 16 duta besar dan tujuh menteri.

Festival itu juga ditargetkan menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara dibanding sebelumnya. “Kita ingin tahun ini lebih maksimal sehingga para turis domestik maupun mancanegara betah di Kuansing,” ujar Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Suhardiman Amby di Teluk Kuantan, Kuantan Singingi, Riau, Jumat, 15 Agustus 2025.

Untuk itu, persiapan dilakukan lebih matang. Bupati Kuansing menyebut proses persiapannya sudah mencapai hampir 90 persen jelang pelaksanaan pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Salah satunya memperbaiki kondisi air Sungai Kuantan. Saat ini, kata dia, kondisinya cukup baik baik setelah Kepolisian Daerah Riau menertibkan penambangan emas tanpa izin (PETI) oleh Kepolisian Daerah Riau dilakukan. Air yang dulunya berlumpur bercampur kimia setelah penertiban sudah mulai bening.

Penataan Pengunjung Festival Pacu Jalur

Menteri Pariwisita dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyapa masyarakat Kabupaten Kuansing di arena pacu jalur.

Menteri Pariwisita dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyapa masyarakat Kabupaten Kuansing di arena pacu jalur.

Pihaknya juga akan menata lokasi tempat penonton pacu jalur yang hadir. “Sisi kiri akan kita khususkan untuk warga tempatan yang biasanya berserakan, sementara sisi kanan untuk penonton berbayar,” kata Suhardiman.

Untuk mendukung kelancaran akses, pemerintah menyiapkan stadion dekat Tugu Cerano sebagai kantong parkir yang mampu menampung sekitar lima ribu mobil. Dari lokasi tersebut, penonton akan diangkut menggunakan bus menuju arena pacu jalur.

“Kami imbau wisatawan memaksimalkan kapasitas kendaraan agar tidak terjadi kemacetan,” sambung dia.

Ia berharap pemerintah pusat memberikan dukungan permanen berupa infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan Festival Pacu Jalur. Menurut dia, bantuan dari Kementerian Pariwisata saat ini masih sebatas dukungan konsep dan belum mencakup pembiayaan.

“Secara finansial belum ada, tapi kita berharap setelah kedatangan Presiden atau Wakil Presiden nanti akan ada bantuan permanen berupa infrastruktur,” ujarnya meski belum dipastikan apakah presiden maupun wapres menghadiri acara tersebut.

Tradisi Pacu Jalur

Rayyan Dhika

Bocah penari Pacu Jalur Rayyan Dhika bakal gelar meet and greet di Dubai. (dok. Instagram @officialboatkid/https://www.instagram.com/p/DMhsoq6xeBm/)

Melansir situs web Pemerintah Kabupaten Kuansing, Rabu, 9 Juli 2025, festival pacu jalur dimulai sekitar 100 tahun lalu. Warga berinisiatif membuat adu cepat mendayung perahu karena melihat keseruannya.

Festival Pacu Jalur digelar sejak masa kolonial Belanda untuk memeriahkan perayaan adat sejak 1890 dan secara spesifik digunakan untuk memperingati hari lahir Ratu Wilhelmina pada 31 Agustus. Setelah kemerdekaan, festival ini berkembang untuk merayakan HUT RI dan sempat diselenggarakan untuk memperingati hari-hari besar umat Islam, seperti Maulid Nabi, Idulfitri, maupun Tahun Baru Islam.

Melansir Media Center Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, Sabtu, 5 Juli 2025, atraksi ini dimulai dengan letupan meriam karbit sebanyak tiga kali, yang berfungsi sebagai aba-aba bagi peserta, mengingat luasnya arena dan riuhnya ribuan penonton.

Wujud Gotong-royong Warga Kuansing

Tarian Pacu Jalur Dhika Mendunia, Fadli Zon: Bisa Menyamai Gangnam Style

Tarian Pacu Jalur Dhika Mendunia, Fadli Zon: Bisa Menyamai Gangnam Style.

Setiap jalur yang berlomba diawaki beberapa peran penting: tukang concang (pemberi aba-aba), tukang pinggang (juru mudi), tukang tari, dan tukang onjay. Setelah meriam karbit diletupkan, mereka berlomba menerobos arus Sungai Kuantan menuju garis finis.

Setiap jalur, yang biasanya dibuat sepanjang kurang lebih 40 meter, membutuhkan biaya hingga Rp100 juta per unit. Biayanya dikumpulkan secara swadaya oleh masyarakat Kuansing, menunjukkan semangat gotong royong yang kuat. Setiap perahu akan didayung 50─60 orang, tergantung panjangnya.

Tahun lalu, pacu jalur dihelat pada 21─25 Agustus 2024, dengan partisipasi 225 peserta jalur. Juara 1 mendapatkan Rp70 juta, Juara 2 Rp60 juta, Juara 3 Rp50 juta, Juara 4 Rp40 juta, dan Juara 5 Rp30 juta. Kemudian, juara 6 Rp20 juta dan Juara 7 hingga 15 masing-masing Rp10 juta. Selain itu, ada kontribusi jalur sebesar Rp1 juta per jalur, dengan total dana Rp215 juta.

Sumber : Schoolhigh.id