JAKARTA (cvtogel) – Di tengah hype dan ambisi tinggi adopsi Artificial Intelligence (AI) di Indonesia, para pakar menekankan bahwa kunci sukses sebuah proyek AI tidak hanya terletak pada kecanggihan teknologi, tetapi terutama pada kecepatan implementasi dan kemampuan proyek tersebut untuk memberikan nilai bisnis nyata.
Penekanan ini menjadi sorotan utama dalam acara AI Talk 2.0 2025 yang diselenggarakan oleh AISensum, yang dihadiri oleh profesional dari berbagai sektor industri.
Kecepatan vs. Nilai: Jangan Sampai Tertinggal
Salah satu pakar AI, Febrina [Nama lengkap pakar – jika ada], menyampaikan bahwa banyak perusahaan kini terjebak di fase pilot project dan gagal membawa AI ke tahap operasional skala penuh (scaling).
“Kecepatan implementasi adalah penentu apakah perusahaan dapat memimpin pasar atau justru tertinggal dari pesaing. Namun, kecepatan saja tidak cukup. Kecepatan tanpa nilai hanyalah gerakan tanpa arah,” tutup Febrina.
Febrina menekankan bahwa alih-alih berfokus pada teknologi terbaru, korporat harus memprioritaskan kasus penggunaan (use case) AI yang memiliki Return on Investment (ROI) dan tujuan bisnis yang jelas.
Tantangan Nyata: Data Silo dan Kematangan Organisasi
Meskipun ambisi AI tinggi—di mana survei menunjukkan hampir semua perusahaan telah menggunakan atau berencana menggunakan AI—hanya sedikit yang berhasil melampaui tiga kasus penggunaan. Tantangan utama yang menghambat kecepatan implementasi meliputi:
- Kesiapan Data (Data Readiness): Banyak organisasi di Indonesia menghadapi masalah data silos, di mana informasi terisolasi dalam departemen atau sistem terpisah. Pakar menyarankan data discovery sebagai fase pertama untuk memvalidasi kualitas data, karena data yang tidak lengkap atau bias akan menghasilkan model AI yang kontraproduktif.
- Kematangan Organisasi: Keberhasilan implementasi AI membutuhkan keseimbangan antara ambisi teknologi dan kematangan budaya organisasi. Kepemimpinan harus menunjukkan keterbukaan terhadap perubahan berbasis AI dan mendukung karyawan melalui transisi.
Rekomendasi untuk Mendorong Adopsi AI yang Berhasil
Para pemimpin industri sepakat bahwa tahun ini harus menjadi tahun “realitas AI”, berfokus pada hasil nyata alih-alih hanya hype. Beberapa praktik terbaik untuk mempercepat adopsi AI yang efektif meliputi:
- Strategi Jelas: Menetapkan strategi dan tujuan yang spesifik untuk penggunaan AI.
- Investasi Cerdas: Memilih kasus penggunaan dengan ROI tertinggi, seperti otomatisasi tugas rutin (auto-remediation) atau analitik prediktif real-time.
- Pengembangan Talenta: Membangun talent pool AI internal yang memiliki pemahaman etika, tata kelola, dan domain khusus industri.
Dengan mengadopsi praktik global dan menyesuaikannya dengan kebutuhan spesifik pasar lokal, Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat, memiliki kesempatan unik untuk melompat lebih maju dalam adopsi AI secara strategis.