AI dalam manajemen proyek: Membangun masa depan
Liga335 – Adopsi AI telah melonjak di kalangan manajer proyek, menurut sebuah penelitian baru. Profesor Adam Boddison OBE, kepala eksekutif Association for Project Management (APM), membahas temuan tersebut dan mengapa AI semakin menjadi alat tepercaya untuk mendukung pelaksanaan proyek. Survei terbaru yang dilakukan oleh APM di antara komunitas manajemen proyek menemukan bahwa adopsi AI dalam proyek-proyek konstruksi telah melonjak dari 15% menjadi 75% hanya dalam waktu dua tahun.
Penelitian yang dilakukan oleh Censuswide ini juga mengungkapkan bahwa seperempat (25%) manajer proyek di bidang konstruksi mengatakan bahwa organisasi mereka berencana untuk memperkenalkan AI ke dalam fungsi manajemen proyek. Pada tahun 2023, 63% manajer proyek di bidang konstruksi mengatakan bahwa organisasi mereka tidak menggunakan AI dan tidak berencana untuk memperkenalkannya. Pada tahun 2025, tidak ada satu pun responden yang melaporkan bahwa organisasi mereka tidak menggunakan AI.
Pergeseran yang cepat ini menyoroti kecepatan profesi proyek dalam menggunakan alat bantu digital. Manfaat AI dalam manajemen proyek Survei kami menunjukkan bahwa AI sudah terbukti bermanfaat dalam berbagai fungsi proyek. Manfaat yang paling sering dikutip meliputi: Pengambilan keputusan yang lebih baik.
Manajemen risiko yang lebih kuat. Perencanaan dan pelaporan proyek yang lebih efektif. Efisiensi yang lebih besar dalam menganalisis volume data yang besar.
Alokasi sumber daya yang lebih baik. Komunikasi pemangku kepentingan yang lebih baik. Keuntungan-keuntungan ini mencerminkan bagaimana AI semakin menjadi alat tepercaya untuk mendukung pelaksanaan proyek.
Tumbuhnya optimisme Sikap terhadap AI telah bergeser secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, hanya 6% manajer proyek yang mengatakan bahwa kemajuan AI akan berdampak “sangat positif” pada sektor mereka. Pada tahun 2025, angka tersebut naik menjadi 62%.
Penelitian terbaru APM juga menemukan bahwa 82% profesional proyek di bidang konstruksi menggunakan AI lebih sering daripada yang mereka perkirakan lima tahun yang lalu. AI dalam praktiknya Studi kasus dari mitra perusahaan APM menunjukkan bagaimana organisasi menanamkan AI ke dalam pelaksanaan proyek saat ini. Gleeds, MIGSO-PCUBED, dan Network Rail adalah beberapa di antaranya menjadi yang terdepan.
Sebagai contoh, konsultan properti dan konstruksi internasional Gleeds telah mengembangkan berbagai solusi digital dan produk intelijen yang memanfaatkan AI, pembelajaran mesin, dan analisis data. Di Gleeds, penggunaan AI tidak hanya terbatas pada sekelompok ahli digital tertentu; tim digital menanamkan adopsi analitik prediktif, alat bantu alokasi sumber daya, dan demonstrasi nilai klien di seluruh perusahaan – yang semuanya terbukti transformatif. “Saat ini, memiliki kemampuan AI adalah pembeda,” kata James Garner, kepala global data dan AI di Gleeds, yang mengawasi tim digital dan mengetuai Satuan Tugas Analisis Data Proyek.
“Namun kita memasuki era di mana manajer proyek perlu memahami cara menggunakan alat bantu AI, seperti halnya Word atau Excel, dan kami ingin menjadi yang terdepan dalam hal ini.” Meningkatkan keterampilan untuk masa depan Penelitian kami menunjukkan bahwa meskipun adopsi semakin cepat, namun masih ada tantangan. Hampir setengah (49%) profesional proyek yang bekerja pada proyek konstruksi melaporkan bahwa pengetahuan teknis dan pelatihan merupakan hambatan.
Kekhawatiran lain termasuk keamanan dan privasi data (56%), integrasi dengan alur kerja organisasi (41%), dan ketidakakuratan atau ketidakpercayaan pada keluaran AI (46%). Tujuan dari teknologi adalah untuk meningkatkan kemampuan manusia. Agar AI dan cara kerja digital dapat memberikan potensi penuhnya, organisasi harus berinvestasi dalam pelatihan dan peningkatan keterampilan.
Sebagian besar profesional mengakui kemampuan AI untuk meningkatkan produktivitas, tetapi untuk mendapatkan manfaatnya, profesi proyek perlu membangun keterampilan tambahan. Organisasi memiliki peluang sekaligus tanggung jawab: berinvestasi dalam pelatihan dan dukungan yang memungkinkan para profesional proyek merasa siap, percaya diri, dan diberdayakan untuk menggunakan AI secara efektif, aman, dan etis. Masa depan profesi ini tidak akan ditentukan oleh AI saja, tetapi oleh bagaimana orang menggunakannya untuk menciptakan nilai yang nyata.
Melihat ke depan Laju transformasi AI dalam manajemen proyek sangatlah luar biasa. Hanya dalam waktu dua tahun, adopsi di bidang konstruksi ektor konstruksi telah bergeser secara dramatis, dengan sebagian besar profesional kini bekerja bersama alat bantu AI untuk merencanakan dan memberikan hasil yang lebih baik. Ini bukan tentang menggantikan manajer proyek, tetapi memungkinkan mereka – membebaskan waktu, meningkatkan analisis, dan meningkatkan pengambilan keputusan.
AI bukanlah solusi universal. AI adalah alat yang berharga yang melengkapi keahlian manusia dan meningkatkan produktivitas. Mengenali kekuatan, keterbatasan, dan potensi risikonya sangatlah penting.
Untuk mendukung para profesional dalam perjalanan ini, APM telah menghasilkan berbagai sumber daya, termasuk laporan terbarunya, Integrasi AI dengan Manajemen Proyek yang Tangkas dalam Konteks Keberlanjutan, serta studi kasus yang secara aktif mengeksplorasi AI dalam praktiknya. Bersama-sama, wawasan ini membantu para profesional proyek, program, dan portofolio untuk memahami dampak AI di dunia nyata dan mempersiapkan diri untuk tahap adopsi berikutnya.