JAKARTA, KEMENPERIN (delapantoto) — Institusi Perkapalan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) bersama Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), bersinergi mendorong implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara optimal di seluruh industri galangan kapal nasional. Upaya ini dilakukan untuk menekan tingginya angka kecelakaan kerja di sektor yang padat karya tersebut.
Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan perlindungan terhadap sekitar 46 ribu tenaga kerja yang terserap di industri galangan kapal.
I. Kondisi Mendesak: Angka Kecelakaan Kerja yang Masih Tinggi
Ketua Umum Iperindo, Anita Puji Utami, mengakui bahwa meskipun industri galangan kapal terus berkembang, tantangan utama yang dihadapi adalah standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang belum merata.
Laporan KNKT: Berdasarkan laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tahun terakhir, kecelakaan kerja di sektor galangan kapal masih sering terjadi. Hal ini mengindikasikan bahwa penerapan regulasi SMK3 belum sepenuhnya efektif di lapangan.
Tanggung Jawab Moral dan Hukum: Iperindo menegaskan bahwa penerapan SMK3 bukan hanya sekadar kewajiban hukum yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2012, tetapi juga tanggung jawab moral untuk melindungi keselamatan para pekerja.
“Masih banyak kesempatan untuk meningkatkan implementasi SMK3 pada galangan kapal di dalam negeri. Komitmen kolektif dari seluruh pihak untuk menerapkan SMK3 secara optimal menjadi sangat penting,” ujar Dodiet Prasetyo, Direktur Industri Maritim Kemenperin (melalui Koordinator Fungsi Sektor Industri Maritim, Andi Komara), dalam sosialisasi bersama Iperindo.
II. Bentuk Kolaborasi dan Dukungan Pemerintah
Pemerintah dan Iperindo berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini melalui pendekatan edukasi dan pengawasan:
-
Sosialisasi Menyeluruh: Kemenperin, dengan dukungan Iperindo dan pakar K3, secara aktif menggelar sosialisasi penerapan SMK3 di berbagai wilayah industri galangan kapal (seperti Jawa Timur dan sekitarnya).
-
Peningkatan Kompetensi SDM: Dilakukan pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga kerja, seperti Welding Inspector Comprehensive, untuk memastikan kualitas pengelasan dan kepatuhan terhadap standar internasional, yang secara langsung mengurangi risiko kecelakaan.
-
Tujuan Jangka Panjang: Mendorong perusahaan galangan kapal untuk menjadikan K3 sebagai prioritas utama dalam operasional dan mencapai sertifikasi manajemen mutu (seperti ISO 9000, ISO 14001, dan OHSAS 18001).
Dukungan kolektif ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas industri galangan kapal menuju visi Indonesia Emas 2045.