JAKARTA, PARLEMEN (delapantoto) — Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengadakan pertemuan penting dengan perwakilan dari Badan Gabungan Nasional (BGN) dan Persatuan Insinyur Indonesia (Persagi) di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Senin (17/11/2025). Pertemuan ini berfokus pada pembahasan dan pengawasan percepatan operasional megaproyek Mass Rapid Gateway (MBG), yang merupakan proyek strategis nasional untuk meningkatkan konektivitas antar-wilayah.
Proyek MBG, yang diklaim sebagai terobosan infrastruktur multi-moda, menghadapi sejumlah tantangan, termasuk penyelesaian perizinan dan integrasi teknologi.
Fokus Utama: Memuluskan Hambatan MBG
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang (Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan), Rahman Yasin, memimpin pertemuan tersebut. Ia menegaskan bahwa fungsi DPR adalah memastikan proyek strategis ini berjalan tepat waktu dan sesuai anggaran.
Pengawasan Anggaran dan Konstruksi: DPR menyoroti perkembangan konstruksi fisik MBG dan mendalami laporan keuangan dari BGN. DPR berkomitmen mengawal agar tidak terjadi penundaan yang dapat memicu pembengkakan anggaran (cost overruns).
Perizinan Lintas Sektor: BGN melaporkan bahwa hambatan utama saat ini adalah sinkronisasi perizinan lintas kementerian dan pemerintah daerah yang dilalui jalur MBG. Pimpinan DPR berjanji akan menjembatani komunikasi ini.
Integrasi Teknologi: Persagi memberikan masukan terkait standar teknologi dan keamanan operasional MBG, menekankan pentingnya integrasi teknologi cerdas (smart systems) dalam pengelolaan dan operasional harian.
“Proyek MBG ini adalah masa depan konektivitas kita. Kami mendengarkan langsung apa saja hambatannya. DPR siap memanggil kementerian terkait untuk memuluskan perizinan dan memastikan proyek ini beroperasi sesuai target, demi kepentingan rakyat,” ujar Rahman Yasin.
Mengenal Proyek Mass Rapid Gateway (MBG)
Proyek MBG adalah salah satu proyek infrastruktur terbesar yang dirancang untuk menghubungkan beberapa provinsi di pulau Jawa dan Sumatera melalui jaringan terpadu multi-moda (kereta cepat, transportasi darat, dan logistik terpusat).
-
Tujuan Strategis: Proyek ini bertujuan menekan biaya logistik nasional dan memangkas waktu tempuh antar-pusat ekonomi utama.
-
Operasional Bertahap: BGN menargetkan MBG dapat mulai beroperasi secara bertahap pada akhir tahun 2026, dimulai dari koridor logistik utama yang menghubungkan pusat industri.
Pertemuan ini menjadi sinyal positif dari DPR bahwa pengawasan terhadap proyek infrastruktur strategis nasional akan terus ditingkatkan demi efektivitas pembangunan.