Indonesia-Brasil menyegel pakta bahan bakar etanol untuk meningkatkan energi bersih
Liga335 daftar, situs judi bola, situs sbobet – Brasil menyegel pakta bahan bakar etanol untuk meningkatkan energi bersih
Berita terkait: Indonesia akan memberikan insentif untuk pengembangan pabrik etanol
Berita terkait: Pemerintah akan wajibkan campuran etanol 10 persen dalam BBM pada 2027
Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan kerja sama pengembangan energi terbarukan antara Indonesia dan Brasil menyasar bahan bakar nabati (BBN) berbasis etanol yang ramah lingkungan, yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz InĂ¡cio Lula da Silva, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.”Kerja sama ini antara lain mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan, khususnya di sektor bahan bakar,” kata Lahadalia dalam keterangan tertulis, Jumat (24/10). Dia menjelaskan bahwa Brasil telah menerapkan campuran etanol dalam bensin hingga E30 secara nasional.
Beberapa negara bagian di Brasil bahkan telah mencapai E100, atau etanol murni tanpa campuran Menteri ESDM menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menempuh jalur ini, dengan menargetkan penerapan campuran etanol E10 pada tahun 2027-2028, sebelum beralih ke tahap E20 di masa depan. Menurut Bahlil, inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan energi yang lebih bersih, namun juga untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang diimpor. Keberhasilan Indonesia dalam program biodiesel berbasis minyak kelapa sawit, dari B10 ke B40, telah menginspirasi penerapan program serupa di sektor bensin melalui etanol, lanjutnya.”
Kalau biodiesel menggunakan CPO (crude palm oil), maka bensin menggunakan etanol, dimana etanol bersumber dari jagung, singkong, dan kemudian tebu,” jelasnya.Lahadalia mengatakan bahwa pengembangan etanol juga akan menjadi strategi untuk meningkatkan pendapatan petani sekaligus mendorong hilirisasi di sektor perkebunan.Program ini diharapkan dapat menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah penghasil bahan baku, imbuhnya.
“Hal ini mau tidak mau akan terjadi di daerah-daerah, tidak hanya di Jakarta. T engan begitu, kita dapat mengurangi impor dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, kita dapat mengurangi polusi dengan menggunakan bahan bakar yang lebih berkualitas,” katanya.
Menteri Lahadalia menandatangani MoU kerja sama energi dan pertambangan dengan perwakilan dari Kementerian Pertambangan dan Energi Brasil, di sela-sela kunjungan kerja Presiden Lula ke Indonesia pada tanggal 22-24 Oktober sebagai bagian dari lawatannya ke Asia Tenggara.