Jakarta – Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Kepala Bappisus) Aries Marsudiyanto menjawab isu terkait sosok tokoh INITOGEL militer Djamari Chaniago yang dikabarkan akan menjabat Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Usai menghadiri rapat terbatas dipimpin Presiden Prabowo Subianto, Aries memberikan keterangan kepada awak media dan menjawab pertanyaan soal Djamari Chaniago yang masuk dalam bursa calon Menko Polkam, pengganti Budi Gunawan.
“Waduh enggak ngerti, reshuffle biar kan urusan beliau, hak prerogratif beliau. Soal reshuffle jangan tanya saya,” ujar Aries saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (17/9/2025) melansir Antara.
Dia menegaskan, Presiden Prabowo Subianto memiliki hak prerogatif untuk mengumumkan sosok yang akan menjabat sebagai Menko Polkam.
Menurut Aries, Presiden Prabowo Subianto berupaya mencari putra terbaik bangsa untuk mengisi kursi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.
“Itu tergantung kebutuhan dan juga Presiden sendiri untuk mendapatkan calon putra terbaik bangsa,” tandas Aries.
Sejak Budi Gunawan dicopot dari Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo telah menunjuk Menteri Pertahanan atau Menhan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim.
Sebelumnya, nama Letnan Jenderal (Purn.) Djamari Chaniago kembali mencuat di tengah publik seiring dengan isu reshuffle kabinet dan pencarian sosok definitif untuk mengisi posisi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Purnawirawan TNI Angkatan Darat ini digadang-gadang menjadi salah satu kandidat kuat yang akan menduduki jabatan strategis tersebut dibawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sosok Djamari Chaniago
Tokoh militer Djamari Chaniago dikabarkan akan menjabat Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam). (Tangkapan Layar YouTube DODIKJUR RINDAM 3 SILIWANGI)
Djamari Chaniago, yang lahir di Padang pada 8 April 1949, memiliki latar belakang militer yang sangat kuat. Rekam jejaknya yang panjang dan pengalamannya di bidang keamanan menjadi alasan utama namanya dipertimbangkan untuk peran penting ini.
Spekulasi mengenai penunjukan Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam muncul setelah Budi Gunawan dicopot dari jabatan tersebut dan digantikan oleh Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim.
Publik kini menanti pengumuman resmi dari Presiden Prabowo Subianto terkait siapa yang akan memegang kendali koordinasi politik dan keamanan negara secara definitif.
Djamari Chaniago adalah lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1971 dari kecabangan Infanteri Baret Hijau Kostrad.
Sepanjang kariernya di militer, ia telah menduduki berbagai posisi kunci yang menunjukkan kapasitas kepemimpinannya dan pengalaman operasionalnya yang luas.
Beberapa jabatan penting yang pernah diemban oleh Djamari Chaniago meliputi Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma, Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat, serta Kepala Staf dan Komandan Brigif Linud 18/Trisula.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Rindam I/Bukit Barisan dan Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad, di mana ia meraih bintang satu.
Puncak karier militernya termasuk menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi pada tahun 1997-1998 dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 1998-1999.
Pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal saat menjabat Kepala Staf Umum TNI dari tahun 2000 hingga pensiun pada November 2004.
Dinamika Jabatan Menko Polkam: Dari Budi Gunawan hingga Kandidat Baru
Tokoh militer Djamari Chaniago dikabarkan akan menjabat Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam). (Tangkapan Layar YouTube DODIKJUR RINDAM 3 SILIWANGI)
Jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) mengalami dinamika signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Sebelumnya, posisi ini dipegang oleh Budi Gunawan, yang diumumkan sebagai Menko Polkam Kabinet Merah Putih pada 20 Oktober 2024.
Namun, kurang dari setahun menjabat, Budi Gunawan terkena reshuffle pada 8 September 2025.
Pasca-pencopotan Budi Gunawan, Presiden Prabowo Subianto menunjuk Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim sejak 10 September 2025. Penunjukan ini bersifat sementara, dengan masa jabatan yang tidak memiliki batas waktu pasti, menunggu penunjukan sosok definitif.
Beberapa nama besar kini beredar luas sebagai kandidat kuat untuk mengisi posisi Menko Polkam secara definitif. Selain Djamari Chaniago, nama-nama seperti Mahfud MD, Hadi Tjahjanto, Tito Karnavian, Dudung Abdurachman, dan bahkan Sjafrie Sjamsoeddin sendiri disebut-sebut dalam bursa.
Presiden Prabowo Subianto memiliki hak prerogatif penuh untuk memilih sosok terbaik yang akan memimpin koordinasi politik dan keamanan negara.
Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polkam RI) memiliki peran krusial dalam pemerintahan. Tugas utamanya adalah menyelenggarakan sinkronisasi dan koordinasi pelaksanaan urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang politik dan keamanan.
Kemenko Polkam mengoordinasikan berbagai kementerian dan instansi penting, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kejaksaan Agung, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Koordinasi ini memastikan kebijakan di sektor politik dan keamanan berjalan selaras dan efektif.
Sebagai mitra kerja strategis bagi Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Kemenko Polkam berperan dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.
Penunjukan Menko Polkam definitif yang tepat akan sangat menentukan arah kebijakan dan efektivitas kerja kementerian koordinator ini ke depan.
Sumber : Schoolhigh.id