Indonesia dan Uni Eropa membahas Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif
Liga335 – Indonesia dan Uni Eropa membahas Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif
Berita terkait: Indonesia mengincar pasar Uni Eropa untuk energi hijau di tengah perang dagang global
Berita terkait: Indonesia akan rundingkan tarif AS di Washington
Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dan Komite Parlemen Eropa untuk Perdagangan Internasional (INTA) membahas Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) Indonesia-Uni Eropa (UE). “Kami percaya bahwa penyelesaian CEPA Indonesia-UE akan meningkatkan kepercayaan pasar bagi kedua belah pihak,” kata Putri dalam keterangan tertulis Kemendag di Jakarta, Kamis.Wakil menteri menyoroti manfaat CEPA bagi masyarakat, terutama di tengah ketidakpastian perdagangan global saat ini.
Ia mengharapkan Parlemen Uni Eropa untuk memahami perbedaan tingkat ekonomi dan mendorong Uni Eropa untuk mengadopsi pendekatan yang lebih pragmatis untuk mencapai resolusi dalam negosiasi pada tahun 2025. Putri menekankan bahwa meskipun perluasan pasar bebas sangat penting, namun sama pentingnya untuk memperhitungkan tingkat perkembangan ekonomi yang berbeda-beda di antara para mitra. Menurut Putri, tingkat fleksibilitas yang sama dan pendekatan pragmatis dari Uni Eropa sangat penting untuk menyelesaikan negosiasi.
Selain itu, penyelesaian Indonesia-EU CEPA yang ditunggu-tunggu diproyeksikan dapat mendorong lingkungan yang lebih ramah bisnis untuk mempertahankan kesejahteraan ekonomi kedua belah pihak. Putri menekankan bahwa kerja sama sangat diperlukan dan penting dalam menghadapi ketidakpastian perdagangan internasional yang meningkat akibat kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap beberapa mitra dagang, termasuk Uni Eropa dan Indonesia.Pada tahun 2024, Indonesia meraih surplus perdagangan sebesar US$4,5 miliar dengan UE, dengan ekspor ke blok tersebut mencapai US$17,3 miliar, menunjukkan tren positif sebesar 4,01 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekspor utama Indonesia ke UE antara lain minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga dan konsentratnya, industrial monocarboxylic fatty aci ds, oil cake, dan residu padat.